Berkat Juventus dan Barcelona, Kelemahan Inter Milan Terlihat

Berkat Juventus dan Barcelona, Kelemahan Inter Milan Terlihat


Start sempurna Inter Milan di Serie A musim ini telah dihentikan oleh Juventus. Pasukan Antonio Conte akhirnya tumbang di pertandingan ketujuh. Satu kelemahan di lini pertahanan membuat mereka harus kehilangan poin penuh. Ini juga yang membuat mereka tengah pekan kemarin dipecundangi Barcelona di Camp Nou.

Inter menjamu sang rival sekaligus juara bertahan Juventus pada pekan ke-7 Serie A 2019/20, Senin (7/10/2019). Inter menyerah 1-2 dan digusur dari puncak klasemen sementara oleh Juventus.

Inter kebobolan gol cepat di menit 4, ketika assist Miralem Pjanic dituntaskan oleh Paulo Dybala. Inter sempat menyamakan kedudukan lewat penalti Lautaro Martinez di menit 18. Namun, kombinasi dua pemain pengganti Juventus, Rodrigo Bentancur dan Gonzalo Higuain, menghadirkan petaka buat tuan rumah. Bentancur memberi operan yang diselesaikan oleh Higuain menjadi gol penentu kemenangan.

Inter pun menelan dua kekalahan beruntun, sekaligus dua kekalahan pertama mereka dalam sembilan pertandingan di semua kompetisi bersama Conte.


Sebelum ditekuk Juventus di Stadio Giuseppe Meazza, Inter juga takluk di Liga Champions melawan tuan rumah Barcelona. Skornya identik, 1-2.

Dalam dua laga itu, ada satu kelemahan yang terlihat di lini belakang mereka. Inter kurang agresif saat bertahan. Hal ini diakui oleh bek Milan Skriniar.

Kurang Agresif di Sekitar Area Penalti

Menurut Skiniar, Inter kurang agresif saat bertahan di sekitar area penalti mereka. Itu membuat lawan cukup leluasa menusuk ke wilayah berbahaya.

Dari segi ofensif, Inter sudah lumayan. Hanya sayang, cara mereka bertahan masih perlu ditingkatkan.

"Ini minggu yang campur aduk, karena kami sejatinya tidak bermain buruk di Barcelona, juga malam ini," kata Skriniar, seperti dikutip dari Football Italia.

"Kami menguasai bola dan menciptakan peluang-peluang, tapi tak mampu mencetak banyak gol."

"Juve adalah tim kuat, kita semua tahu itu. Masih banyak yang perlu kami perbaiki, dan itulah keindahannya, karena kami terus belajar dan berkembang."

Para bek Inter perlu lebih agresif mempertahankan wilayah penalti mereka. Dengan begitu, penyerang-penyarang lawan tkak mendapatkan ruang gerak. Jumlah ancaman ke gawang pun bisa ditekan.


"Saya rasa kami perlu lebih agresif saat bertahan di sekitar area penalti, karena Barcelona sangat berbahaya juga dengan operan-operan mereka. Kami perlu lebih menempel para penyerang," pungkas bek Inter tersebut.

Proses Berkembang

Inter telah memainkan sembilan pertandingan di semua kompetisi bersama Conte, sejak mantan arsitek Juventus itu diangkat sebagai pelatih pada Mei 2019. Hasilnya, Inter meraih enam kemenangan, sekali imbang, dan dua kali kalah, mencetak 16 gol dan kebobolan tujuh.

"Juventus mendapatkan gol-golnya," kata Conte, seperti dikutip dari Football Italia. "Mereka benar-benar menunjukkan artileri yang mereka miliki di lini serang, juga pengalamannya untuk mengendalikan pertandingan seperti ini."

"Saya tak akan komplain kepada para pemain, karena mereka sudah memberikan segalanya. Namun, seperti yang sudah penah saya bilang, jalan kami masih panjang untuk bisa menyamai level mereka dalam hal pengalaman dan pengendalian pertandingan."

"Kami masih harus berkembang, dan itu tak bisa dihindarkan, karena ini baru awal dari perjalanan," imbuh pelatih Inter itu.

Comments