Ketua DPR Apresiasi Prabowo-Sandi Tak Kerahkan Massa ke MK

Ketua DPR Apresiasi Prabowo-Sandi Tak Kerahkan Massa ke MK


Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kenegarawanan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tidak melakukan pengerahan massa saat sidang sengketa perdana Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, sidang berlangsung aman dan tertib.

"Saya berkeyakinan sampai sidang berakhir nanti hingga MK ketuk palu, akan berjalan dengan aman. Kita patut memberikan apresiasi atas sikap negarawan Pak Prabowo dan Sandiaga Uno yang telah mempercayakan sengketa pilpres melalui jalur konstitusi tanpa pengerahan massa, sehingga proses sidang di MK dapat berjalan tanpa tekanan," kata Bamsoet kepada wartawan, Sabtu (15/6/2019).

Ia kembali mengingatkan agar semua pihak mempercayakan proses sengketa Pilpres 2019 kepada para hakim konstitusi. Bamsoet yakin para hakim MK mampu melaksanakan tugas dengan baik.

"Penghormatan terhadap MK merupakan bagian dari penghormatan terhadap konstitusi negara. Karenanya, apapun putusan MK, wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh pihak," ujarnya.

"Bukan hanya kepada penggugat, tergugat, maupun pendukungnya saja. Melainkan juga kepada seluruh banga Indonesia sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem kesatuan ketatanegaraan," lanjut Bamsoet.

Jika nanti MK mengeluarkan vonis, Bamsoet berharap keputusan itu dihormati semua pihak. Ia menegaskan putusan MK final dan mengikat.

"Pasca putusan MK yang bersifat final dan mengikat, tidak ada lagi jalur hukum yang bisa digunakan oleh pihak-pihak yang ingin menggugat hasil Pemilu. Segala prosedur dan tahapan dari awal pemilu sudah dilalui dengan baik, dan kini kita tinggal menunggu muaranya di MK," tuturnya.

Politikus Golkar itu kemudian mengimbau polisi agar menindak tegas pihak yang berpotensi mengganggu persidangan di MK. Menurut Bamsoet, pesatuan NKRI nomor satu.

"Saya juga meminta kepada aparat keamanan untuk tegas mencegah dan menindak jika ada pihak-pihak yang ingin mengganggu jalannya sidang di MK. Jangan biarkan persatuan dan kesatuan bangsa tercabik-cabik karena kepentingan politik golongan tertentu," kata dia.

Comments